Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

"AURORA"

Kesatria jatuh cinta pada putri bungsu dari kerajaan Bidadari. Sang putri naik ke langit. Kesatria kebingungan, Kesatria pintar naik kuda dan bermain pedang, tapi tidak tahu caranya terbang. Kesatria keluar dari kastel untuk belajar terbang pada kupu-kupu. Tetapi, kupu-kupu hanya bisa menempatkannya dipucuk pohon. Kesatria lalu belajar pada burung gereja. Burung gereja hanya mampu mengajarinya sampai keatas menara Kesatria kemudian berguru pada burung elang. Burung elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung. Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi. Kesatria sedih, tapi tak putus asa. Kesatria memohon pada angin. Angin mengajarinya berkeliling mengintari bumi, lebih tinggi dari bumi dan awan. Namun, sang putri masih jauh dari awang-awang, dan tak ada angin yang mampu menusuk langit Kesatria sedih dan kali ini ia putus asa Sampai satu malam, ada Bintang Jatuh yang berhenti  mendengar tangis dukanya. Ia menawari Kesatria u

Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh

Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal hidup. Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara. Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara. Kau hadir dengan ketiadaan Sederhana dalam ketidakmengertian Gerakanmu tiada pasti. Namun, aku terus disini. Mencintaimu Entah kenapa. (Sebuah Ucapan "Selamat Datang" dari Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh)